Gaya Belajar Anak Auditori

15.03 Viana Dew 2 Comments

Apakah kamu bisa membaca perasaan seseorang melalui nada suaranya ?
Apakah kamu lebih suka mendengarkan musik ?
Apakah kamu pandai bercerita dengan menggunakan nada suara berbeda?
Apakah kamu bisa mengingat nama orang ?
Jika KAMU berkata YA

PASTILAH KAMU SEORANG AUDITORI


Hai tipe auditori, 
Kalian tipe orang yang tidak akan betah lama-lama membaca sebuah tulisan apalagi tulisan saya ini karena saya akan menulis panjang x lebar dari A sampai Z. Jadi, jika kalian tidak suka berlama-lama membaca cuap-cuap saya ini, silahkan melihat videonya saja ya. Saya mencoba memahami kalian dengan menampilkan video atau suara-suara sesuai dengan tipe belajar kalian.




Beberapa teman atau anak-anak yang sering kali saya temui, saya cenderung bingung dengan belajar mereka yang berbeda-beda. Nah, kali ini saya akan membahas ciri-ciri orang auditory sehingga cara belajar auditory pun cenderung akan membentuk hoby bahkan pekerjaan kalian.
Ciri-ciri pembelajar Auditory :
1. Senang mendengarkan musik
    Orang auditory cenderung menyukai suara-suara atau musik. Walaupun suatu presentasi yang ditampilkan terlihat biasa saja namun jika diisi dengan background suara yang "wah" akan membuat orang auditory tertarik. Mereka cenderung memperhatikan jika ada suara yang menemani. Jadi jangan paksa mereka untuk melihat tanpa ada suara yang membuatnya tertarik. oke !

2. Mereka pandai sekali bercerita dan membuat lelucon
    Karena mereka menyukai musik dan suara-suara, ketika berbicara mereka pun secara tidak sengaja menggunakan nada-nada. Ada nada untuk memperjelas penekanan suatu kata atau bahkan kalimat. Jadi, tidak mengherankan jika orang tipe auditory ini sangat pintar bercerita. Kalian pasti heran jika melihat seseorang dengan mudahnya bercerita dan disukai oleh anak-anak. Yap, karena mereka memiliki kelebihan pada suaranya.

3. Dapat mengetahui perasaaan orang lain hanya dengan mendengar suaranya
     Seperti yang kita bahas sebelumnya, karena kepekaaan orang auditory tentang suara sangat tajam, mereka sudah pasti tahu apa yang orang itu rasakan hanya dengan mereka berbicara. Entah mereka menceritakan yang mereka alami atau tidak. Tetapi ia akan mengetahuinya. Jika memang kalian tipe orang auditory, maka pandai-pandailah menempatkan diri jika orang yang kalian ajak bicara sedang tidak pada mood yang baik ya.

4. Mereka tidak suka diberi instruksi secara tertulis
    Bagi auditory, sebagian tulisan itu menyenangkan jika mereka memang ingin membaca dan biasanya mereka membaca dengan nada suara yang keras. Tetapi bagaimana dengan perintah atau instruksi tertulis? Apakah ia akan memperhatikan ? kenyataaanya TIDAK!
Mereka tidak menyukai instruksi tertulis dan mereka akan meminta seseorang untuk menerangkan, membacakan atau menjelaskan instruksi tertulis itu. Karena baginya suara ketika orang menjelaskan jauh lebih mudah dipahami. Apakah itu pernah kalian alami ? Jika iya, kalian cenderung masuk tipe Auditory

5. Mudah mengingat Nama dibandingkan Wajah
    Hal ini berkebalikan dengan orang tipe Visual, orang tipe visual cenderung melupakan nama orang tersebut dibandingkan wajahnya. Tapi bagi orang auditory, mereka akan mudah mengingat nama orang melalui cara dia mengerjakan sesuatu dibandingkan dengan mengingat wajah.

6. Suka menirukan suara benda-benda
7. Sering berbicara dengan diri sendiri
8. Bercerita, Berdebat, berdiskusi, Bernyanyi sangat mereka sukai

Nah itulah beberapa ciri orang auditory. Apakah kalian termasuk tipe ini ? Hanya kalian yang bisa menjawabnya.


Sekarang kita akan membahas, kira-kira pekerjaan apakah yang cocok dengan orang auditory ini ?
1. Penyair
2. Pendongeng Cerita
3. Penyanyi
4. Pemusik/ Pemain Band
5. Sejarawan
6. Pencipta Lagu
7. Penyiar Radio
8. Guru Musik
9. Psikolog
10. Dubber/ Pengisi Suara

Beberapa pekerjaan itulah yang dapat saya temukan untuk orang-orang tipe auditory. Mungkin masih banyak lagi pekerjaan yang perlu untuk digali. Kalian bisa mencari tahu sendiri sesuai dengan kesukaan dan hoby kalian.

Ingat ya, jangan pernah memaksakan seseorang untuk mengikuti cara belajar atau pola pikir kita. Karena orang memiliki tipe belajar yang berbeda-beda. Yuk, cinta damai tak perlu berdebat hehe.
Semoga tulisan kali ini bermanfaat.
Matur Nuwun.

-Viana Dew-

2 komentar:

Gaya Belajar Anak Visual

14.21 Viana Dew 0 Comments

AM I A VISUAL LEARNER ?
Apakah saya seorang pembelajaran visual ?


Saya suka dengan warna-warna.
Saya senang dengan simbol-simbol yang saya lihat.
Saya bisa berimajinasi di pikiran saya. 
Saya menyukai pemandangan. 
Saya selalu mengingat apa yang saya baca.
Saya mudah mengingat nama. 


Saya sulit membaca buku jika berisi tulisan semua.
Saya sulit mengingat wajah seseorang.
Saya sulit mengingat apa yang saya dengarkan.
Saya tidak menyukai banyak tulisan. 
Saya tidak menyukai sesuatu yang berantakan. 


Well, itulah beberapa karakteristik seorang Visual
mungkinkah anda juga termasuk di dalamnya ?
Kita simak video di bawah ini agar lebih jelas




Ada berbagai macam pekerjaan untuk seorang visual learner. Beberapa pekerjaan yang bisa saya temui, diantaranya :
1. Pelukis
2. Seniman
3. Arsitek
4. Guru
5. Dokter
6. Pengarang
7. Desainer
8. Desain Grafis
9. Penulis buku cerita
10. Pembuat komik
11. dan masih banyak lagi

Apabila kalian termasuk dalam seorang visual, kalian perlu menggali lebih dalam lagi kemampuan kalian. Bisa jadi melalui kemampuan kalian yang kalian asah hingga menjadi hoby dapat membentuk kalian untuk mendapatkan cita-cita yang kalian inginkan. Karena banyak orang yang mendapatkan pekerjaan melalui hoby yang mereka tekuni. So, tunggu apa lagi. Nikmati pola belajarmu dan temukan jati dirimu. 


Jangan meminta seseorang untuk menjadi apa yang kalian inginkan. Karena tiap orang memiliki pola belajar dan pendapat yang berbeda-beda. Jadi nikmati semuanya. Okey!

Semoga Bermanfaat. Matur Nuwun.

-Viana Dew-

0 komentar:

Gaya Belajar Anak Kinestetik

14.00 Viana Dew 0 Comments

Hai semua :) 
Kali ini saya akan mencoba membahasa mengenai gaya belajar Kinestetik. 
Pola belajar kinestetik mulai membuat saya tertarik ketika saya masih sekolah menengah atas (SMP). Saat itu guru saya menjelasakan pelajaran IPS terutama Geografi mengenai bencana alam. Seperti biasa, IPS bagi sebagian orang cenderung menyebalkan bahkan membuat jenuh. Namun, bagi guru saya hal itu bisa diatasi dengan cara mengajarnya yang khas, yakni dengan gerakan-gerakan menyerupai terjadinya sesuatu. Jadi, menerangkan tidak hanya ceramah tetapi dengan gerakan-gerakan tertentu yang memiliki arti. Saat itu saya sangat tertarik dengan pelajaran IPS begitu pula teman-teman saya. 

Nah, ketika saya belajar mengenai pola belajar saat di kampus. Saya mengingat itu kembali. Ternyata memang pola belajar anak berbeda-beda. Tetapi, sangat disayangkan jika orang tua tidak mengetahui pola belajar masing-masing anak. Alhasil, pola belajar yang pas untuk satu anak, digunakan untuk semua anak. Jadinya jangan ditanya. Anak itu tidak akan pandai, bahkan cenderung menjadi buruk. 


GAYA BELAJAR KINESTETIK

Anak belajar dari dia memperagakan/praktik !

Anak belajar dari dia mengikuti !

Anak tidak akan diam, sebelum dia mencoba !

Anak cenderung aktif !

Anak cenderung menyukai permainan fisik !

Jangan berharap anak-anak kinestetik bisa duduk diam berlama-lama untuk memperhatikan anda berbicara. Karena mereka tidak akan tahan. 

Perhatikan video di bawah ini !






Bagaimanakah anak kinestetik belajar ?
1. Melalui pengamatan dan pendengaran
    Anak-anak kinestetik akan belajar melalui pengamatan indra penglihatan dan pendengaran mereka. Mereka tidak terlalu suka percakapan bertele-tele, mereka akan mendengarkan dan mengamati. Setelah mengamati dan menyimak  dengan detail, mereka akan memperagakan dari apa yang mereka simak. 

2. Melalui gerakan
    Seorang kinestetik, tidak akan percaya akan apa yang dikatakan oleh orang lain jika ia tidak melakukannya sendiri atau merasakan sendiri apa yang ia rasakan. Seperti halnya menendang bola. Bola ditendang bisa dengan tenaga lemah ataupun kuat. Nah hasilnya, anak kinestetik akan paham ketika ia mencoba bukan dari kata-kata orang lain. 

3. Melalui konsep
    Konsep disini adalah konsep yang mudah dipahami. Seperti duduk di kursi. Anak kinestetik akan memahami semua benda yang digunakan untuk duduk itu kursi jadi sebagai orang tua jangan duduk di sembarang tempat, seperti meja. Karena anak kinestetik akan mengikutinya, hehe. 

4. Melalui eksperimen/percobaan sendiri
   Banyak ilmuan yang dihasilkan dari pola belajar kinestetik. Pola pemikirannya yang tidak gampang percaya dengan orang lain akan membuat mereka untuk mencoba dan mencoba. Menggali apa yang ingin mereka lakukan dan kerjakan. Jika anak kinestetik memiliki sepeda yang rusak, maka jangan heran jika tiba-tiba ia mengotak-atik sepedanya kemudian mencari tahu kenapa sepeda itu tidak bisa berjalan. Seiring dia mengotak-atik, lambat laun dia akan tahu cara memperbaiki sepedanya tanpa harus bertanya kepada orang tuanya atau ahli.  

Itulah beberapa hal yang membuat anak kinestetik belajar. Mereka tidak akan sungkan bertanya to the point karena mereka tidak suka bertele-tele. Inilah contoh pekerjaan yang cocok untuk orang-orang kinestetik:
1. Atletik
2. Olahragawan
3. Mekanik
4. Arsitek
5. Penari
6. Chef
7. Pelatih
8. Aktor
9. dan masih banyak lagi

Beberapa pekerjaan itulah yang dapat saya temukan untuk orang-orang tipe kinestetik Mungkin masih banyak lagi pekerjaan yang perlu untuk digali. Kalian bisa mencari tahu sendiri sesuai dengan kesukaan dan hoby kalian.
Ingat ya, jangan pernah memaksakan seseorang untuk mengikuti cara belajar atau pola pikir kita. Karena orang memiliki tipe belajar yang berbeda-beda. Yuk, cinta damai tak perlu berdebat hehe.

Semoga tulisan kali ini bermanfaat.

Matur Nuwun.
-Viana Dew-

0 komentar:

Rayya, Cahaya di Atas cahaya Part 2

18.07 Viana Dew 0 Comments

"jangan sekali-kali bilang kebohongan adalah hal sepele"

Kalimat yang begitu sederhana namun memiliki makna yang sangat dalam. Ya, berbohong seakan-akan mudah bagi orang yang tidak mengerti arti kesejatian. Bohong akan hal yang tak nyata tetapi sangat patut untuk dilakukan. Namun, bagi Rayya, kebohongan bukanlah hal sepele. 

Kemal pun akhirnya dipecat sebagai fotografer Rayya. Gaya Kemal yang penuh dengan manipulasi, tak memihak Rayya untuk bertahan dengan sudut pandang Kemal. Kemudian datanglah Arya, seorang fotografer gaya lama yang masih mempertahankan gaya manusia bukan teknik. Selain itu, arya masih mempertahankan esensi-esensi lama yang mempertahankan era analog yang jago memanipulasi tetapi jiwanya tidak dimanipulasi. 

Perjumpaan dengan Arya, perlahan-lahan membuat Rayya sadar. Dimulai dari Arya yang mengikuti alur pemikiran Rayya. Seolah-olah Rayya memiliki banyak rencana mengenai masa pemotretan Jakarta-Bali. Namun, Rayya hanyalah mengikuti kata hati bukan pemikirannya. Melihat dan mengamati apa yang ia temui. Perjalanan yang memakan waktu berhari-hari dengan pemandangan alam menakjubkan indah di mata. 

Sampai suatu ketika, 

"Rayya memang pelopor"
"bagaimana kalau aku juga berani memelopori dari ujung tebing itu "
"silahkan"
"gila kamu"
"aku gag gila, dan kamu juga gag gila. jadi gag mungkin kamu melompat ke tebing itu"
"kenapa"
"kamu perlu audien 1 lagi, disini aku sendiri"
"maksud kamu bram ya? kamu lancang"
"terjun ke tebing itu baru ada artinya kalau ada bram"
"sok tau, kamu sok tahu"
"memang sok, tapi tahu kan "
"bunuh diri itu adalah sebuah kemungkinan, tapi bukan buat bram"
"kamu memang berjuang keras untuk melepas bram dari pikiran kamu. tapi kamu ambil lagi, peluk-peluk lagi, cium-cium lagi"

"Rayya pengen bunuh diri, Hai Semuanya Rayya pengen bunuh diri"


Sampai akhirnya mereka pun berbicara sambil berpuisi

Cahaya, cahaya, beribu-ribu cahaya, berjuta-juta cahaya
berjuta cahaya di langit, satu cahaya berdiri di atas bukit
berjuta cahaya di langit, satu kegelapan, membeku di atas bukit
berjuta bintang di langit, mengepung, mengerumuni satu bintang di atas bukit

Alah, diem ah
Rayya, kamu ini cahaya
kamu ini bintang yang bercahaya

Rayya itu gelap
Kegelapan Rayya butuh omong pada cahaya bintang-bintang
tidak sesama kegelapan

Aku memang sedang gelap
Rayya, tapi aku bukan kegelapan
Aku kegelapan, mau apa kamu ?


Image result for rayya cahaya di atas cahaya adegan di atas bukit

Ahh, makna yang dalam pada kumpulan kata-kata. Rayya seolah berkata bahwa dirinya itu gelap bukan seperti bintang yang terang benderang disukai oleh semua orang. Padahal Arya mengatakan bahwa Rayya itu cahaya. Tetapi Rayya menyangkalnya. 

Sejatinya manusia itu gelap, gelap dan gelap selalu melakukan dosa. 
Rayya berkata, "Aku ini gelap, kegelapan Rayya butuh omong pada cahaya bintang-bintang. Tidak sesama kegelapan". Cahaya bintang-bintang seolah-olah berkata pada Tuhan. Butuh bercerita kepada sang Pencipta. Bukan hanya sesama manusia saja.  

Tanpa adanya petunjuk Tuhan, manusia tidak bisa berjalan atau mengambil keputusan dengan benar. Kadang kala manusia ingin mengambil keputusan sendiri tanpa melibatkan Tuhan dan lihatlah apa yang terjadi. Sejatinya hidup, kita perlu untuk bergantung. Nyatanya tempat bergantung yang paling tepat hanya kepada-Nya. 


Ahhh Rayya, kau seperti magnet yang membuatku untuk terus mengikuti jejak-jejak ceritamu. Cerita berbalut Religi tetapi tersaji dalam keindahan kata-kata puitis nan indah. 

Setelah berpuisi dalam sajak, keduanya pun melanjutkan perjalanan bunuh diri Rayya....






0 komentar:

Auditori, Kinestetik atau Visual ?

19.13 Viana Dew 0 Comments

Image result for anak-anak

Hai calon ibu-ibu muda.
Meskipun saya belum menjadi ibu, perkenankan saya untuk menulis beberapa kalimat pada postingan kali ini. Karena kata orang, setinggi apapun ilmu jika tidak diamalkan atau dibagi, pasti akan sia-sia. Jadi, saya ingin mencoba menuangkan ilmu saya selama menjalani pendidikan keguruan di sini, hehe

Saya bisa dibilang mungkin sebagai seorang pendidik tetapi belum berpengalaman. Karena saya masih memberi pendidikan untuk anak-anak lain tetapi anak sendiri belum. Maklum belum menikah dan punya anak. Namun, beberapa tahun terakhir ini, saya tidak pernah lepas dari yang namanya anak-anak. Mulai dari anak TK sampai anak SD. Begitupun dengan berbagai karakteristik masing-masing.

Berawal dari latar belakang pendidikan saya sebagai seorang guru, terutama guru SD. Seringkali saya dekat dengan anak-anak bahkan mungkin anak yang saya ajar itu lebih dekat dengan saya dibandingkan dengan ibu kandungnya sendiri. Maklum, ibu-ibu sekarang kebanyakan memilih untuk berkarir dan memberikan kepercayaan pendidikan pada guru Les.

Beberapa dari anak yang saya didik melalui Les private, saya mengamati, bahwa tiap anak itu berbeda-beda dan unik. Pola pembelajaran yang diberikan pun juga beragam tidak terpacu pada satu pedoman karena anak memiliki cara belajar masing-masing. Ada anak yang tidak mau diam saat belajar, sukanya berjalan-jalan atau bahkan fokus melihat hal lain, bisa dikatakan dia memiliki pola belajar kinestetik. Mungkin ada juga anak yang suka melihat gambar-gambar, dia sangat mudah mengerti pembelajaran jika bermain warna dan melihat, mengamati benda-benda di sekitarnya, mereka termasuk anak dengan pola belajar visual. Serta ada 1 lagi tipe belajar anak yakni tipe auditori. Anak tipe ini tidak terlalu mempermasalahkan soal penampilan dan penglihatan. Mereka cenderung memahami materi hanya dengan mendengar berulang-ulang atau bahkan mengingat materi lewat ucapan tanpa perlu untuk memberikan gambar.

Namun lain halnya dengan anak yang memiliki pola belajar gabungan. Seperti audio+visual, audio+kinestetik ataupun visual+kinestetik. Biasanya jika anak memiliki 2 pola belajar gabungan yang seimbang, anak bisa mengoptimalkan kerja otak kiri dan otak kanan sehingga mereka bisa kreatif dan cerdas. Anda bisa membaca cara mengoptimalkan otak kanan dan otak kiri di sini.

Adapun ciri-ciri pola belajar anak menurut tipw belajar mereka.
Tipe Auditori
Tipe Visual
Tipe Kinestetik


0 komentar:

darah "muncrat" bagai air mancur

05.36 Viana Dew 0 Comments


cuap-cuap kebisingan melanda negeriku
balas berbalas, tuntut menuntut
terkadang carut maut kata-kata tertumpah
tak terelakkan bagaikan tsunami membanjiri

satu kata bak senapan
membunuh semua raga yang mengatas namakan keyakinan
darah-darah yang "muncrat" bagai air mancur
tak bisa berhenti untuk meluap

kesakitan yang tertancap
seolah menjadi luka menganga
berbondong-bondong orang berlari
menyelamatkan diri dari kepungan
atau seolah ingin menghantam
pada jiwa yang melatukkan senapan

oh
ketika mata maaf tak dapat lagi diterima
ketika mulut seolah menjadi pisau
dan ketika hati tak lagi merasa
disitulah, kutemukan luka menganga
mungkin saja tertera "dendam"
yang hadir di muka

0 komentar:

Rayya, Cahaya Diatas Cahaya Part 1

05.14 Viana Dew 0 Comments






Image result for arti pengantinku dalam film rayya


Padhang Bulan by 
Anda Pradana

cahaya kasih sayang
menaburi malam
hidayah dan rembulan 
menghadirkan Tuhan

alam raya...
cakrawala...
pasrah dan sembahyang...

yang palsu, ditanggalkan
yang sejati, datang 
yang dusta, dikuakkan
topeng-topeng, hilang...

jiwa sujud
hati tunduk
padaMu 
Tuhanku

lihatlah-lihatlah mentari baru
yang terbit dari dalam tekadmu
sesudah senja, diujung duka


nikmati hilang, mengalirnya cahaya...
mengalinya cahaya, mengalirnya cahaya...


Selintas, lirik di atas mungkin masih asing di telinga kita. Lirik yang susah untuk dipahami karena memiliki diksi unik yakni mengani agama dan spiritualitas. Yap, ini adalah lagu OST. Rayya (Cahaya di Atas Cahaya).Mungkin film itu sudah berlalu sekitar empat tahunan yang lalu. Namun, bagi saya film ini tidak akan pernah mati untuk dilihat dan dilihat lagi.

Well, film ini sangat-sangat saya acungi jempollllll. Empat jempol jari semua deh, saya kasih. Semua serba pas. Adegan tiap adegan dan kata tiap kata yang terangkai, selalu indah untuk ditelisik maknanya.

Awal mula saya menonton film ini karena seseorang yang mengatakan kalau film ini bagus. Ada makna dibalik tiap diksi. Ada agama tanpa adanya simbol-simbol agama. Ada Tuhan tanpa adanya kata-kata Tuhan dan ada "seksualitas" tanpa adanya sentuhan-sentuhan tangan bahkan maaf "kelamin".

What? Tuhan tanpa Tuhan? Agama tanpa simbol agama ? dan what seksualitas tanpa sentuhan?
Itulah yang seketika ada dalam pikiran saya. Setahu saya, sebuah film selalu identik dengan semua itu dengan menggunakan "tanpa". Mulailah dari situ, saya mulai mencari kemudian melihat film yang berdurasi 1 jam 54 menit ini.

Film ini, membuat saya merasakan apa yang terjadi pada diri saya. Di mana, populer, kemewahan dan semua hingar bingar keindahan dunia sangat didambakan oleh semua orang, termasuk diri saya. Hingga seorang Rayya mengajarkan kepada saya arti meninggalkan semua itu.

Rayya, seorang artis papan atas, bintang tanpa tandingan yang popularitasnya dieluh-eluhkan oleh semua orang. Dia memiliki segalanya. Kemewahan, materi, ketenaran, uang bahkan untuk mencari 100 lelaki yang bersujud dan mencium kakinya, dia pun bisa. Rayya, seolah-olah mengganggap dirinya sebagai "AKU" yang bisa melakukan apapun. Menyuruh semuanya berlaku sesuai dengan yang dia inginkan. Namun, dia lupa. Bahwa dia tak benar-benar bahagia.

Bram, lelaki yang amat ia cintai, pergi meninggalkannya. Dia menikah dengan perempuan lain dan memutuskan hubungan dengan Rayya secara sepihak. Saat itu juga, pertahanan Rayya jatuh berantakan. Rayya seolah kehilangan semua dunianya. Dan yang tersisa hanyalah dendam untuk mengakhiri hidupnya "Bunuh Diri".

Pada saat yang sama, sekuel tentang perjalanan hidup Rayya akan dibuat dokumenter. Rayya harus melakukan perjalanan sepanjang Jakarta-Bali untuk menyelesaikan proses dokumenter hanya ditemani oleh Fotografer. Tanpa ada asisten lain. Saat itu juga, Rayya dengan patah hatinya menjalani syuting. Adegan demi adegan, shoot demi shoot, foto demi foto, ia lakukan sesuai arahan Kemal. Lembayung senja, warna warni. Tetapi Kemal, sang fotografer telah membuatnya marah. Kebohongan pun ia lakukan untuk berdalih. Kata-kata bak penuh cacian terlontar dari mulut Kemal...

"yang gue pelajari itu pisau, pedang, parang, golok dan clurit"


"pisau itu kata-kata loe
pedang itu kalimat loe
parang itu mulut loe
golok itu lidah loe
clurit itu moncong loe"


Kebohongan telah membuat Rayya marah. Karena dengan kebohongan, Rayya ditinggalkan Bram. Kebohongan dan Kebohongan. Sampai akhirnya, Rayya pun berkata ...

"Jangan sekali-kali bilang, kebohongan adalah hal sepele"

silahkan berlajut pada part 2



0 komentar: