INI KISAHKU, KULIAH JANGAN CUMA NGEJAR NILAI !

00.25 Viana Dew 1 Comments

kali ini, aku hanya ingin membahas mengalami pengalaman kehidupanku setelah lulus kuliah oktober 2016 lalu.

Saat itu, aku sangatlah bahagia bisa lulus sarjana dan otomatis sudah tidak membuat orang tuaku harap-harap cemas. Kapan anaknya lulus?
well. mungkin itu wajar dialami oleh para orang tua. Khawatir anaknya menjadi mahasiswa abadi dan tidak lulus-lulus. (haha)

namun, tidak dipungkiri hal itu membuat pikiran seoarang anak bertambah riweh atau bingung. Kenapa? Yap. Bingung karena lulus mau kemana? Apa yang akan dilakukan dan lain lain lainnya.
Itu yang aku alami.

Sejujurnya selama kuliah, aku tidak tahu aku akan menjadi apa kelak. Ya walaupun memang yang aku ambil adalah kuliah keguruan, otomatis tujuan utama pasti di sekolah-sekolah. Tak jarang, aku juga mengalar les private. Namun, ternyata tak semudah itu.

Aku lulus hanya mempunyai visi untuk mendaftar ke sekolah-sekolah dan menjadi guru di sana. Memang bisa mendaftar di lain bidangku, ya semacam pindah haluan. Tetapi aku belum mencobanya. Aku waktu itu hanya berfikir, ayo lulus, lulus dan segera lulus !
Aku tidak berfikir, apa yang akan aku lakukan setelah lulus.

Sampailah suatu ketika aku lulus kuliah dan mendapatkan gelar sarjana. aku pun bahagia karena sudah menyelesaikan tanggung jawabku pada orang tuaku. Senangnya duh bukan main. Tetapi, tanpa aku sadari aku terjerembab dalam lubang yang aku tidak tahu bagaimana untuk keluar.

Aku menjadi pengangguran. Sebulan, Dua bulan, tiga bulan dan entah sampai kapan. Semoga segera berakhir Juli 2017 ini (aamiin)  .  Pagi sampai siang di rumah dan  sore sampai malam memberi les anak-anak. Alhamdulilah nya si masih ada pemasukan jadi tidak bergantung dengan orang tua. Setidaknya aku bisa bertahan.

Namun, bulan demi bulan berganti aku mulai dilanda kecemasan. Apa yang perlu aku lakukan selanjutnya ? aku mungkin perlu mengikuti pelatihan di blki ? atau aku perlu mengikuti kursus untuk menambah keterampilanku ? ataukah aku perlu belajar untuk menjadi istri dan ibu rumah tangga kelak ? Ah semuanya membuatku pusing.

Tak jarang desakan tetangga dan orang tua yang membuatku lebih frustasi. Padahal kalau dipikir-pikir, gajiku lebih banyak dibandingkan teman-temanku di desa yang menjadi guru. Walaupun mereka memang punya jabatan "seorang guru" sedangkan aku "seorang tutor". Kira-kira beda nggak ya ? (hehe)

aku pun tetap menjalani hari-hariku dengan senang dan terus bersyukur. Hingga pada suatu ketika aku berpikir. Mungkinkah aku seperti ini karena dulu aku tidak punya pertimbangan ?
Bisa saja dulu waktu kuliah, aku membuat usaha sendiri. Menjajakan usaha itu dan tetap berkuliah. Nah setelah kuliah, kegiatan itu masih tetap bertahan dan aku tidak menjadi pengangguran.

Memang inilah ujian !
Dimana ujian membuat kita mau belajar !

Aku pun membuka-buka laptop menyusuri dunia maya dan berharap mendapatkan titik cerah dari kegalauanku. Setelah aku cari dan baca beberapa artikel, aku menemukan artikel mengenai dunia tulis menulis. Ada jasa yang bisa aku kerjakan, pikirku. Menjadi penulis artikel, copy writing, membuat desain atau membuat program.

But that is not easy ! 
aku yang dulunya mengambil SMK programmer nyatanya lupa dengan semua itu. Aku yang ada di dunia pendidikan tidak belajar tentang tulis menulis, akuntansi, ataupun hal lainnya. Yang aku pelajari hanya 1. Menyelesaikan semua tugasku dan segera lulus !

That is !
Oh God, I made big mistake !

Aku tidak punya keahlian itu meskipun aku suka menulis. Tapi ilmu-ilmu itu aaahhh sudahlah. Aku belum bisa menguasainya. Sekarang aku mencoba membuka memori, menceba mencari celah-celah kesempatan yang telah aku lewati. Lalu aku berusaha untuk bangkit ! Itu yang aku butuhkan !

Well, seandainya aku bisa mengulang waktu yang telah berjalan. Aku akan melakukan :
1. Selama kuliah, aku akan berbisnis.
Entah bisnis makanan atau bisnis di bidang lainnya. Pokoknya intinya berdagang. Seperti apa yang Rasulullah ajarkan.

2. Mencari partner  sebanyak-banyaknya.
Partner inilah yang nantinya akan membantu kita membuat jaringan-jaringan pertemanan yang baru sehingga usaha yang kita jalani menjadi banyak prospeknya.

3. Tekun mengikuti kursus
Entah itu kursus bahasa, menjahit atau memasak sekalipun perlu untuk diikuti. Daripada terus berkutat dengan tugas kuliah. Nyatanya yang dibutuhkan di dunia kerja bukan hanya kegiatan kuliah.

4. Berdoa  dan Usaha
Berdoa tanpa usaha itu nothing !. Usaha tanpa doa itu tak ada artinya.

5. Buang kata MALU dan urat MALU
Harus berani malu. Kalau bisa dibilang malu nggak papa daripada malu-maluin !
Jangan takut mencoba ketika kamu merasa harus melakukannya. Semua usaha pasti selalu ada kata malu. Entah malu positif atau negatif. Intinya buang GENGSI !

Inilah yang ingin aku kerjakan.
 

1 komentar:

Ketika Cinta Menyapaku

05.27 Viana Dew 0 Comments



Aku terdiam lirih
Rasa yang tak pernah kurasakan
Hadir dengan terbalut rasa rindu
Tanpa pernah aku meminta

Sentuhan-sentuhan kecil
Begitu terasa saat aku terpejam
Pikiran menerawang jauh dalam angan
Mengingat semua yang pernah terjalin

Ketika ingatan-ingatan itu datang
Rasa haru bercampur harap menghampiri
Tusukan demi tusukan seakan menerkam jantung
Sakit namun begitu sangat terasa
Entah kenapa itu terjadi

Oh hati
Jikalau itu adalah cinta
Mengapa rasanya begitu sakit?
Aku hanya ingin mengenang
Namun nyatanya kenangan lebih tajam
Dibandingkan sayatan pisau pada jemariku

0 komentar: