Perjuangan Seorang Ayah

06.25 Viana Dew 0 Comments

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, anak perempuan yang sedang bekerja diperantauan, anak perempuan yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, anak perempuan yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya…..akan sering merasa kangen sekali dengan ibunya.
Lalu bagaimana dengan Ayah?
Mungkin karena ibu lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata ayah-lah yang mengingatkan Ibu untuk menelponmu?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Ayah bekerja dan dengan wajah lelah Ayah selalu menanyakan pada Ibu tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?
Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil…… Ayah biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah Ayah mengganggapmu bisa, Ayah akan melepaskan roda bantu di sepedamu…

Kemudian Ibu bilang : “Jangan dulu Ayah, jangan dilepas dulu roda bantunya” ,
Ibu takut putri manisnya terjatuh lalu terluka….
Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.
Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Ibu menatapmu iba.. Tetapi Ayah akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang”
Tahukah kamu, Ayah melakukan itu karena Ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Ayah yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :
“Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!”.
Berbeda dengan Ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu Ayah benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja….
Kamu mulai menuntut pada Ayah untuk dapat izin keluar malam, dan Ayah bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”.
Tahukah kamu, bahwa Ayah melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat – sangat luar biasa berharga..


Setelah itu kamu marah pada Ayah, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu…
Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Ibu….
Tahukah kamu, bahwa saat itu Ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,
Bahwa Ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?
Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu,

Ayah akan memasang wajah paling cool sedunia…. :’)
Ayah sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..

Sadarkah kamu, kalau hati Ayah merasa cemburu?
Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.

Maka yang dilakukan Ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir…
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut – larut…
Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Ayah akan mengeras dan Ayah memarahimu.. .
Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Ayah akan segera datang?

“Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Ayah”
Setelah lulus SMA, Ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Sarjana.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Ayah itu semata – mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti…
Tapi toh Ayah tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Ayah..

Ketika kamu menjadi gadis dewasa…..Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain…
Ayah harus melepasmu di bandara.

Tahukah kamu bahwa badan Ayah terasa kaku untuk memelukmu?
Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini – itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal Ayah ingin sekali menangis seperti Ibu dan memelukmu erat-erat.

Yang Ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”.
Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT…kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Ayah.

Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Ayah tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan….

Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : “Tidak….. Tidak bisa!”
Padahal dalam batin Ayah, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Ayah belikan untukmu”.
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu di wisuda sebagai seorang sarjana.
Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang”

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Ayah untuk mengambilmu darinya.
Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena Ayah tahu……
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya….
Saat Ayah melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Ayah pun tersenyum bahagia…..
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Ayah pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?

Ayah menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Ayah berdoa…..
Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Ayah berkata:

“Ya Allah, ya Tuhanku …..Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita dewasa yang cantik….
Bahagiakanlah ia bersama suaminya…”

Setelah itu Ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk…
Ayah telah menyelesaikan tugasnya menjagamu …..

Ayah, Bapak, atau Abah kita…Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat…
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis…
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal..



0 komentar:

Harapan Seorang Ibu

06.21 Viana Dew 0 Comments

Kali ini saya ingin membicarakan tentang seorang perempuan yang luar biasa. Makhluk ciptaan Tuhan yang bagi saya sungguh mulia, IBU. 

Pernahkah engkau menanyakan kepada ibu kalian, apa yang diinginkan oleh ibu kalian untuk anak gadisnya ?
Cobalah tanyakan pada ibu kalian, apa yang beliau inginkan.

Seorang ibu, tidak menginginkan anaknya gadisnya pandai
Seorang ibu, tidak menginginkan anaknya gadisnya kaya raya
Seorang ibu, tidak menginginkan anaknya gadisnya sibuk mencari uang
Seorang ibu, tidak menginginkan anaknya gadisnya selalu keluar rumah mengikuti tren
Keinginan tertinggi seorang ibu, bukanlah itu semua.

Melainkan seorang ibu,
hanya ingin anak gadisnya menjadi Wanita Sholehah.


Sedikit kisah perjalanan hijrah saya :


Pernah suatu hari, saya menyakiti hati ibu saya hingga beliau meneteskan air mata. 
Sungguh saat itu saya sadar, saya telah menyakiti hati beliau. 
Sampai-sampai saya menangis dan meminta maaf pada ibu saya. 
Dengan mata masih berkaca-kaca, ibu saya berucap :
"nak, ibu menyekolahkanmu bukan untuk menjadikanmu anak pembangkang
Ibu cuman ingin melihatmu tumbuh menjadi anak sholehah, wanita sholehah
hanya itu, nak"
Seketika itu, meleleh air mata saya mendengar rintihan ibu
Hingga saya sadar, selama ini saya jauh dari kata itu
Jauh dari "sholehah"
Lalu mulailah saya mencari tahu makna sholehah 
dan mencoba berlatih menjadi wanita sholehah


Wanita Sholehah yang mencintai Allah diatas segalanya.
Wanita Sholehah yang pandai akan ilmu agama.
Wanita Sholehah yang menghormati ibu bapaknya.
Wanita Sholehah yang selalu mendoakan kedua orang tuanya.
Wanita Sholehah yang memberi kasih sayang untuk keluarganya.
Wanita Sholehah yang menjaga kehormatan dirinya.  
Wanita Sholehah yang kelak menjadi tabungan orang tua di akhirat.

Itulah saudariku, keinginan terbesar ibu kita. 

  • Bukan harta kekayaan yang selalu kita cari, tapi kita melupakan dan mengabaikan beliau.
  • Bukan kepandaian yang hanya diukur dalam prestasi, tapi pandai menyenangkan hati ibu bapaknya.
  • Bukan yang selalu keluar rumah untuk memperhatikan fashion terbaru,tetapi saat berada di dalam rumah lalu menjadi kebahagiaan untuk orang tua yangkembali dari lelah bekerja.


Oh ibu..
Anakmu ini jauh sekali dari sholehah. 





0 komentar:

Perumpamaan Rasulullah tentang Manusia

06.02 Viana Dew 0 Comments

"Perumpamaan apa yang diutuskan Allah kepadaku
dengan membawa petunjuk dan ilmu pengetahuan
seperti hujan lebat yang menimpa bumi.

Diantaranya ada yang bersih yang dapat menerima air, 
maka menumbuhkan rumput dan rerumputan yang banyak

Di antaranya ada yang tanah-tanah gundul
yang menahan air, maka Allah menjadikannya
bermanfaat bagi manusia,
mereka minum, mengairi dan menanam.

Dan (hujan yang lebat itu) menimpa bagian lainnya, 
hanya saja tempat itu adalah lembah-lembah
yang tidak dapat menahan air dan tidak pula
menumbuhkan rumput.

Demikianlah perumpamaan orang yang mendalami pengetahuan tentang agama Allah.
Telah bermangaat baginya apa yang diutuskan Allah kepadaku
dengan membawanya, maka ia mengetahui dan mengajarkannya.

Dan perumpamaan orang yag idak mengangkatnya secara langsung dan tidak menerima petunjuk Allah yang diutusnya kpadaku"

(Sabda Nabi Muhammad SAW :Shahih Al-Bukhari)



Makna Dibalik Perumpaan Rasulullah SAW

Pertama, orang-orang yang beriman dan bertakwa -yang mau menerima risalah Nabi SAW- diilustrasika sebagai bumi atau tanah yang bersih yang dapat menerima air, maka menumbuhan rumput dan rerumputan yang banyak. 
Diantaranya ada yang tanah-tanah gundul yang menahan air, maka Allah menjadkannya bermanfaat bagi manusia, mereka mium, mengairi, dan menanam. 

Kedua, orang-orang yang tak mau menerima petunjuk dan ilmu pengetahuan dari Nabi SAW yang digambarkan seperti lembah-lembah yang tidak dapt menahan air dan tidak pula menumbuhkan rumput. 






Sumber : buku renungan sufistik Islam-Jawa (Wawan Susetya)

0 komentar:

Pujian Bukan Untukku

05.43 Viana Dew 0 Comments




aku bukanlah bidadari yang cantik jelita 
aku bukanlah sang permaisuri yang memiliki istana
aku bukan sang mentari yang hadirnya selalu menyinari
dan aku bukanlah seorang putri yang selalu ditunggu dan diharapkan

terkadang aku ingin menjadi semua itu
menjadi bidadari surga bagi suamiku
menjadi permaisuri di rumah kecilku
menjadi mentari di setiap pijakan langkahku
dan aku ingin menjadi seorang putri untuk sang putra raja

namun....
diri ini hanyalah wanita biasa
yang kotor dan hina akan dosa-dosa

hadirku bukan untuk dipuji
bukan pula untuk dipuja hingga engkau lupakan Ia
Tapi ingatkah engkau 
bahwa pujian bukan untukku
namun untuk Ia yang kusebut Allah 




0 komentar:

Jalan Masih Panjang - Edcoustic

05.28 Viana Dew 0 Comments





Kita tak pernah tahu jalan hidup kita seperti apa.
Terjal bagaikan tumpukan bebatuan karang yang menghalangi ?
Panas bagaikan terik matahari selalu menyengat menyinari ?
Dingin bagaikan angin malam berhembus menyapu kekeringan nurani ?
ataukah jalan yang penuh lika-liku kehidupan ?

Sejenak lihat dan dengarkan video ini. 
Resapi makna dibalik setiap kata. 
Jangan merasa hidup tak ada arti.
Tapi mulailah...

Buat hidup kita berarti !!!! 




Jalan Masih Panjang

Oh Jalan masih panjang terbentang dihadapan
Tak hanya sekedar dunia
Lihatlah kedepan yang lalu biar berlalu
Jadikan pemicu kalbu
Reff:
Jalan hidup takkan pernah lurus
Pasti ada salah lewati segalanya
Tapi Tuhan tak pernah berhenti
Membuka jendela maaf untuk kita

0 komentar:

KETIKA FAJAR DATANG

06.57 Viana Dew 0 Comments

Saat fajar mulai hadir, matahari mulai menampakkan cahaya di ufuk Timur, maka disitulah kehidupan baru mulai menyambut kita. Kala malam kita terlelap dalam buaian indah nan menenangkan. Namun tak sedikit orang menganggap malam sebuah sosok yang menakutkan. Disana hanya Ada gelap Dan juga sunyi.
Berbeda ketika fajar mulai datang. Hati lirih menyambut datangnya sang penerang. Udara sejuk terhidang di alam raya. Ketakukan berubah menjadi kebahagiaan. Ada kalanya seseorang menyukai malam Dan gelap hanya untuk mengadu, menjumput kekasih pada sepertiga malam terakhir. Tetapi terkadang Ada yang membenci malam Karena diri lebih menikmati bersama gemerlapnya cahaya dan kebahagiaan bersama makhlukNya ketika ada cahaya.
Ketika fajar datang, Ada makna menarik di dalam Sana. Kawan, terkadang kita selalu ingin bahagia selamanya Tampa Ada kesulitan ataupun duka yang meliputi. Tetapi tahukah kawan, bahwa fajar datang Dan mentari terbit setelah melewati malam?

Ya
Setelah melewati malam, fajar mulai hadir
Setelah melewati malam, matahari mulai menyingsing
Setelah melewati malam, embun mulai mwnyejukkan raga
Setelah melewati malam, kehidupan baru mulai diperbarui
Dan setelah melewati malam, harapan-harapan mulai tumbuh untuk diperjuangkan

Begitulah kehidupan kita.
Dalam hidup pasti kita selalu memiliki masalah.
Ketika satu masalah teratasi, masalah lain mulai menghampiri.
Namun, pernahkah kita memperhatikan Ada makna apakah dibalik sebuah masalah?

Setelah melewati masalah, diri mulai kuat menghadapi kerasnya hidup
Setelah melewati masalah, sikap manja berubah menjadi dewasa
Setelah melewati masalah, kita mulai memahami makna hidup adalah perjuangan
Setelah melewati masalah, seseorang mulai menghargai pengorbanan
Setelah melewati masalah, manusia tidak akan merendahkan orang lain
Dan setelah melewati masalah, harapan baru mulai hadir membawa keba
hagiaan


0 komentar:

Cahaya Tak Tahu Kelebihannya

06.53 Viana Dew 0 Comments

Di dalam kegelapan, semua makhluk hidup di dunia ini membutuhkan cahaya. Seoalah cahaya menjadi nafas kehidupan. Seperti lentera penerang. Namun, bisakah kita melihat cahaya tanpa adanya gelap ? atau bahkan terkadang cahaya tidak akan pernah  muncul jika dalam keadaan terang benderang.
Terkadang cahaya membutuhkan kegelapan karena dengan gelap, cahaya dapat terlihat. Cahaya dan gelap merupakan satu kesatuan yang diibaratkan sebagai dua sisi mata uang atau dalam kehidupan pasti ada dua pembanding. Seperti hitam dan putih. Sedih dan senang begitupun semua yang ada di dunia ini. Karena semuanya merupakan Sunatullah (ketentuan Allah).
Dalam kehidupan, setiap manusia selalu memiliki kelebihan dan kelemahan. Entah keduanya saling berkaitan dan saling membantu atau bisa jadi saling menjatuhkan satu sama lain. Tanpa adanya kelebihan, kita tidak akan mengetahui apa kelemahan kita. begitu pula kelemahan. Tanpa adanya kelebihan, kelemahan tidak akan terlihat. Jadi, tanpa pembanding, maka kita tidak akan tahu di mana kelebihan kita.

Jika tanpa pembanding, maka kamu tidak tahu dimana kelebihanmu. Jadilah cahaya di tengah kegelapan.

               Terkadang kita tidak tahu apa kelebihan kita dibanding dengan orang lain. Kita tidak pernah sadar bahwa semua yang diciptakan oleh Tuhan pasti memiliki kelebihan. Entah kelebihan itu sudah muncul atau belum muncul untuk dikembangkan. Di sini, ane analogikan seperti cahaya. cahaya hanya memiliki cahaya. ia tidak memiliki hal lain untuk diberikan kepada orang selain yang dimilikinya itu. Ia tidak tahu apa kelebihannya ketika ia selalu bersama dengan semua benda yang menghadirkan cahaya. Lantas, saat ia bersama dengan kegelapan, ia akan mengetahui bahwa dengan adanya cahaya, gelap tidak akan menyimpan ketakutan. Dengan adanya cahaya, maka kehidupan baru akan muncul. Semua orang akan menyukainya. 
             Namun yang jelas, selagi cahaya ada untuk menerangi, maka terangilah orang-orang dengan cahaya itu. Seperti halnya hidup. Jadilah diri seperti cahaya. Cari semua kelebihan kita. Jangan hanya merenungi diri karena kita membandingkan diri dengan orang lain. Sehingga yang tampak hanyalah kelemahan dan kekurangan diri. Mungkin memang kita kurang dalam suatu hal namun pastilah kita lebih dalam hal lain.

            Jadilah diri seperti cahaya. di mana cahaya selalu menerangi kegelapan. Sinarilah orang-orang yang ada di sekitar kita. Jangan sampai kita hanya bersinar sendiri namun sekitar kita tetap gelap. Layaknya sebuah lilin, satu lilin yang menyala akan dapat menyalakan semua lilin. Sehingga ketika semua lilin itu dinyalakan, maka tak ada lagi kegelapan dalam ruangan itu. Ya. Yang ada hanyalah terang. 


0 komentar:

Gerimis hujan mendatangi, pelangi mulai menghampiri

06.40 Viana Dew 0 Comments

Hari ini ane mulai menyadari akan satu hal di mana sesungguhnya dalam hidup, kita perlu  produktif menghabiskan umur dengan hal yang berguna. Bermula dari 2 buku yang saya baca tadi pagi Karya rifai rifan. Penulis muda ini, mengajak para pembacanya untuk memahami makna Dari hidup.

Ya, makna hidup.
Hingga ane dapat menyimpulkan.
Bahwa hidup tidak hanya seperti angin yang memberi kesejukan lalu pergi berlalu
Bukan pula seperti air yang mengalir mengikuti arus yang Ada

Tetapi hidup lah seperti hujan
Kenapa hidup seperti hujan?
Hujan, hadirnya memang terkadang membuat orang resah dengan menghadiahkan banjir
Tetapi hujan pula lah yang menumbuhkan tanaman untuk dapat kita makan.

Namun ada lagi satu hal yang pasti, dengan datangnya hujan maka pelangi akan hadir memberi warna menyinari bumi.
Seperti Itulah hidup kita. Menjadi manusia bermanfaat yang menghadirkan pelangi untuk mewarnai hati dan hidup orang lain. Meskipun terkadang banyak orang yang mengeluh dengan kehadiran kita. tetapi percayalah ketika kita sudah berperan bagaikan pelangi, keluh kesah itu akan berganti dengan kasih sayang.





0 komentar:

Kisah Rasulullah Dan ukasyah

19.48 Viana Dew 0 Comments

Kisah ini terjadi pada diri Rasulullah SAW sebelum meninggal.
Rasulullah SAW telah jatuh sakit agak lama, sehingga kondisi beliau sangat lemah.

Pada suatu hari Rasulullah SAW meminta Bilal memanggil semua sahabat datang ke Masjid. Tidak lama kmdn, penuhlah Masjid dg para sahabat. Semuanya merasa rindu setelah agak lama tidak mendpt taushiyah dr Rasulullah SAW.

Beliau duduk dg lemah di atas mimbar. Wajahnya terlihat pucat, menahan sakit yg tengah dilderitanya.

Kemudian Rasulullah SAW bersabda: "Wahai sahabat2 ku semua. Aku ingin bertanya, apakah telah aku sampaikan semua kepadamu, bahwa sesungguhnya Allah SWT itu adalah satu2nya Tuhan yg layak di sembah?"

Semua sahabat menjawab dg suara bersemangat, " Benar wahai Rasulullah, Engkau telah sampaikan kpd kami bahwa sesungguhnya Allah SWT adalah satu2nya Tuhan yg layak disembah."

Kemudian Rasulullah SAW bersabda:
"Persaksikanlah ya Allah. Sesungguhnya aku telah menyampaikan amanah ini kpd mereka."

Kemudian Rasulullah bersabda lagi, dan setiap apa yg Rasulullah sabdakan selalu dibenarkan oleh para sahabat.

Akhirnya sampailah kepada satu pertanyaan yg menjadikan para sahabat sedih dan terharu.

Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya, aku akan pergi menemui Allah. Dan sebelum aku pergi, aku ingin menyelesaikan segala urusan dg manusia. Maka aku ingin bertanya kpd kalian semua. Adakah aku berhutang kpd kalian? Aku ingin menyelesaikan hutang tsb. Karena aku tidak mau bertemu dg Allah dlm keadaan berhutang dg manusia."

Ketika itu semua sahabat diam, dan dlm hati masing2 berkata "Mana ada Rasullullah SAW berhutang dg kita? Kamilah yg banyak berhutang kpd Rasulullah".

Rasulullah SAW mengulangi pertanyaan itu sebanyak 3 kali.

Tiba2 bangun seorang lelaki yg bernama UKASYAH, seorang sahabat mantan preman sblm masuk Islam, dia berkata:

"Ya Rasulullah! Aku ingin sampaikan masalah ini. Seandainya ini dianggap hutang, maka aku minta engkau selesaikan. Seandainya bukan hutang, maka tidak perlulah engkau berbuat apa-apa".

Rasulullah SAW berkata: "Sampaikanlah wahai Ukasyah".

Maka Ukasyah pun mulai bercerita:
"Aku masih ingat ketika perang Uhud dulu, satu ketika engkau menunggang kuda, lalu engkau pukulkan cambuk ke belakang kuda. Tetapi cambuk tsb tidak kena pada belakang kuda, tapi justru terkena pada dadaku, karena ketika itu aku berdiri di
belakang kuda yg engkau tunggangi wahai Rasulullah".

Mendengar itu, Rasulullah SAW berkata: "Sesungguhnya itu adalah hutang wahai Ukasyah. Kalau dulu aku pukul engkau, maka hari ini aku akan terima hal yg sama."

Dengan suara yg agak tinggi, Ukasyah berkata: "Kalau begitu aku ingin segera melakukannya wahai Rasulullah."

Ukasyah seakan-akan tidak merasa bersalah mengatakan demikian.

Sedangkan ketika itu sebagian sahabat berteriak marah pd Ukasyah. "Sungguh engkau tidak berperasaan Ukasyah. bukankah Baginda sedang sakit..!?"

Ukasyah tidak menghiraukan semua itu. Rasulullah SAW meminta Bilal mengambil cambuk di rumah anaknya Fatimah.

Bilal meminta cambuk itu dari Fatimah, kemudian Fatimah bertanya: "Untuk apa Rasulullah meminta cambuk ini wahai Bilal?"

Bilal menjawab dg nada sedih: "Cambuk ini akan digunakan Ukasyah utk memukul Rasulullah"

Terperanjat dan menangis Fatimah seraya berkata:
"Kenapa Ukasyah hendak pukul ayahku Rasulullah? Ayahku sdg sakit, kalau mau mukul, pukullah aku anaknya".

Bilal menjawab: "Sesungguhnya ini adalah urusan antara mereka berdua".

Bilal membawa cambuk tsb ke Masjid lalu diberikan kpd Ukasyah.
Setelah mengambil cambuk, Ukasyah menuju ke hadapan Rasulullah.

Tiba2 Abu bakar berdiri menghalangi Ukasyah sambil
berkata: "Ykasyah..! kalau kamu hendak memukul, pukullah aku. Aku orang yg pertama beriman dg apa yg Rasulullah SAW sampaikan. Akulah sahabtnya di kala suka dan duka. Kalau engkau hendak memukul, maka pukullah aku".

Rasulullah SAW: "Duduklah wahai Abu Bakar. Ini urusan antara aku dg Ukasyah".

Ukasyah menuju kehadapan Rasulullah. Kemudian Umar berdiri menghalangi Ukasyah sambil berkata:

"Ukasyah..! kalau engkau mau mukul, pukullah aku. Dulu memang aku tidak suka mendengar nama Muhammad, bahkan aku pernah berniat untuk menyakitinya, itu dulu. Sekarang tidak boleh ada seorangpun yg boleh menyakiti Rasulullah Muhammad. Kalau engkau berani menyakiti Rasulullah, maka langkahi dulu mayatku..!."

Lalu dijawab oleh Rasulullah SAW:
"Duduklah wahai Umar. Ini urusan antara aku dg Ukasyah".

Ukasyah menuju kehadapan Rasulullah, tiba2 berdiri Ali bin Abu Talib sepupu sekaligus menantu Rasulullah SAW.

Dia menghalangi Ukasyah sambil berkata: "Ukasyah, pukullah aku saja. Darah yg sama mengalir pada tubuhku ini wahai Ukasyah".

Lalu dijawab oleh Rasulullah SAW:
"Duduklah wahai Ali, ini urusan antara aku dg Ukasyah" .

Ukasyah semakin dekat dg Rasulullah. Tiba2 tanpa disangka, bangkitlah kedua cucu kesayangan Rasulullah SAW yaitu Hasan dan Husen.

Mereka berdua memegangi tangan Ukasyah sambil memohon. "Wahai Paman, pukullah kami Paman. Kakek kami sedang sakit, pukullah kami saja wahai Paman. Sesungguhnya kami ini cucu kesayangan Rasulullah, dg memukul kami sesungguhnya itu sama dg menyakIiti kakek kami, wahai Paman."

Lalu Rasulullah SAW berkata: "Wahai cucu2 kesayanganku duduklah kalian. Ini urusan Kakek dg Paman Ukasyah".

Begitu sampai di tangga mimbar, dg lantang Ukasyah berkata:

"Bagaimana aku mau memukul engkau ya Rasulullah. Engkau duduk di atas dan aku di bawah. Kalau engkau mau aku pukul, maka turunlah ke bawah sini."

Rasulullah SAW memang manusia terbaik. Kekasih Allah itu meminta bbrp sahabat memapahnya ke bawah. Rasulullah didudukkan pada sebuah kursi, lalu dengan suara tegas Ukasyah berkata lagi:

"Dulu waktu engkau memukul aku, aku tidak memakai baju, Ya Rasulullah"

Para sahabat sangat geram mendengar perkataan Ukasyah.
Tanpa berlama2 dlm keadaan lemah, Rasulullah membuka bajunya. Kemudian terlihatlah tubuh Rasulullah yg sangat indah, sedang bbrp batu terikat di perut Rasulullah pertanda Rasulullah sedang menahan lapar.

Kemudian Rasulullah SAW berkata:
"Wahai Ukasyah, segeralah dan janganlah kamu berlebih2an. Nanti Allah akan murka padamu."

Ukasyah langsung menghambur menuju Rasulullah SAW, cambuk di tangannya ia buang jauh2, kemudian ia peluk tubuh Rasulullah SAW seerat-eratnya. Sambil menangis sejadi2nya,

Ukasyah berkata:
"Ya Rasulullah, ampuni aku, maafkan aku, mana ada manusia yang sanggup menyakiti engkau ya Rasulullah. Sengaja aku melakukannya agar aku dapat merapatkan tubuhku dg tubuhmu.

Seumur hidupku aku bercita2 dapat memelukmu. Karena sesungguhnya aku tahu bahwa tubuhmu tidak akan dimakan oleh api neraka.

Dan sungguh aku takut dengan api neraka. Maafkan aku ya Rasulullah..."

Rasulullah SAW dg senyum berkata:
"Wahai sahabat2ku semua, kalau kalian ingin melihat ahli Surga, maka lihatlah Ukasyah..!"

Semua sahabat meneteskan air mata. Kemudian para sahabat
bergantian memeluk Rasulullah SAW.

*****
Meski sudah sering membaca dan mendengar kisah ini berulang-ulang, tetap saja aku menangis.

Semoga tetesan air mata ini membuktikan kecintaan kita kepada kekasih Allah SWT....

Allahumma sholli 'alaa Muhammad.
Allahumma sholli 'alayhi wassalam.

http://ayahkita.blogspot.com/

0 komentar:

Yesterday is History. Tomorrow is Mistery. Today is Present/Gift

18.16 Viana Dew 0 Comments


Pasti kita semua tidak asing dengan kata-kata yang ane tuliskan di atas. Ya, kata-kata itu seringkali hinggap di telinga kita tetapi tak jarang kita mengganggap semua itu hanyalah angin lalu. Mudah sekali bagi kita untuk dapat menerima sebuah perkataan dalam bentuk motivasi namun terkadang kita sulit menerima perkataan dari seseorang yang pada kenyataannya semua itu ada di dalam diri kita. Ya, kenyataan yang berupa kritik ataupun saran.
Manusia pada hakikatnya sering melakukan kesalahan. Namun itu tetap manusiawi. Tak ada manusia yang terbebas dari kesalahan maupun dosa kecuali rasulullah yang sudah dinyatakan bersih terbebas dari dosa. Iya kan, hehe.
Kesalahan dan dosa yang pernah kita lakukan, terkadang membuat diri kita menjadi pesimis atau bahkan kita sangatlah malu untuk bertatap muka dengan orang lain lalu membandingkan diri kita kemudian kita mengganggap diri kita ini rendah. Sangatlah rendah dan hina. Memang begitulah diri kita. Terkadang rasa pesimis lebih kuat untuk hadir dibandingkan rasa optimis untuk merubah diri menjadi lebih baik lagi.
Tetapi, yang namanya kesalahan pasti bisa untuk diperbaiki. Tak mungkin tidak. Begitupun dosa. Bukankah sang pencipta kita maha pemberi maaf. Berapapun, sebanyak apapun dosa kita, kalau kita mau bertaubat dan berhenti melakukan kegiatan yang sia-sia pasti kita akan diampuni. Tuhan saja bisa memberikan maaf kepada hambaNya apalagi manusia.
Selalu ada harapan saat kita ingin memperbaiki diri. Namun bukan berarti harapan itu akan menjadi kenyataan kalau kita tidak mau merubah perilaku diri kita. Bukankah dulu kita selalu dimarahi oleh orang tua kita ketika waktu kecil kita sering menangis dan merengek-rengek. Lalu lambat laun kita mulai tumbuh dewasa dan pasti kita akan merasa malu jika menangis di depan umum apalagi merengek. Ayo deh pada ngaku aja ! penulis juga gitu kok, jadi malu hehe J
 Seberapa besar masalah yang kita hadapi karena kesalahan kita, kita wajib untuk menyelesaikan mencari solusi yang tepat. Bukan hanya bertopang dagu dan melamun saja. Masalah tak akan selesai kalau cuman dibayangin doang.
Seperti halnya saat kita memiliki suatu proyek untuk dikerjakan, segenap tenaga dan pikiran sudah kita kerahkan untuk mengerjakan proyek itu. Kesana kemari kita mencari referensi untuk mengoptimalkan proyek namun apa yang mau dikata kalau ternyata si Bos menolak. Duhhh sangat sakit sekali rasanya, hiks hiks hiks.
Namun yang namanya perjuangan pasti akan membuahkan hasil. Entah itu perjuangan kesekian berapa, hehe. Thomas Alfa Edison saja perlu ribuan kali untuk menemukan bahan bola lampu yang benar-benar top. Sampai-sampai dikatakan sebagai orang gila. Namun pada kenyataanya percobaan kegagalan berulang kali menemukan bahan yang tepat dapat membuahkan hasil. Nah kita baru mencoba beberapa kali saja sudah minder. Buang jauh-jauh tuh minder. Apa gag malu sama Thomas Alfa Edison.
Sekarang kita rubah mindset pola pikir kita. Katakan pada diri kita.
“Oke kemarin memang aku gagal, memang aku belum bisa untuk lolos. Namun aku masih memiliki hari ini. Hari ini akan aku buat sesuatu yang besar dan dikenang banyak orang. Entah apapun yang terjadi besok, aku yakin pasti bukan hal yang sia-sia melainkan hal terindah yang akan bermanfaat”
            Seperti halnya jika kita berdosa atau memiliki kesalahan. Jangan sampai kita terpaku untuk selalu menyesali dan menangisi dosa itu. Percuma saja kita menangisi dosa tetapi kita tidak mau berubah. Tidak mau bertaubat. Bukankah Allah telah berfirman : 

            Nah, itu sudah jelas firmanNya kan. Semua perubahan itu dimulai dari diri kita. Awal niat kitalah yang akan menentukan perbuatan kita selanjutnya. Kalau ada keburukan atau dosa di masa lalu tutuplah pintu dosa itu rapat-rapat. Kalau bisa jangan sampai ada yang tau kecuali diri kita dan pencipta. Yakinkan pada diri kita, kalau kita mau berubah pasti selalu ada kesempatan untuk memperbaiki diri hari ini dan juga esok.
            Tinggalkan hari kemarin menjadi kenangan dan sejarah yang ada dalam hidup kita. Yang namanya kenangan dan sejarah, bolehlah dikenang tetapi jangan sampai membuat kita meratapi secara berlebihan. Kita masih memiliki hari ini, entah apa yang akan terjadi. Tetapi hari inilah kesempatan kita untuk berubah. Berubah menjadi lebih baik lagi. Jangan sampai menunggu untuk berubah besok ataupun lusa. Belum tentu juga kita masih bernafas sampai esok hari.

            Nah, mulai hari ini. Ambillah hikmah dan kebaikan yang ada pada hari kemarin ataupun masa lalu kita. walaupun penuh hinaan dan cacian. Sekarang tekadkan pada diri untuk berubah dan melakukan yang terbaik untuk dipersembahkan pada orang lain. Jadikan diri kita hari ini bermanfaat. Jangan sia-siakan setiap hembusan nafas yang diberikan pencipta. Hari inilah hari kita. Lakukan yang terbaik ! 

0 komentar: