INI KISAHKU, KULIAH JANGAN CUMA NGEJAR NILAI !

kali ini, aku hanya ingin membahas mengalami pengalaman kehidupanku setelah lulus kuliah oktober 2016 lalu.

Saat itu, aku sangatlah bahagia bisa lulus sarjana dan otomatis sudah tidak membuat orang tuaku harap-harap cemas. Kapan anaknya lulus?
well. mungkin itu wajar dialami oleh para orang tua. Khawatir anaknya menjadi mahasiswa abadi dan tidak lulus-lulus. (haha)

namun, tidak dipungkiri hal itu membuat pikiran seoarang anak bertambah riweh atau bingung. Kenapa? Yap. Bingung karena lulus mau kemana? Apa yang akan dilakukan dan lain lain lainnya.
Itu yang aku alami.

Sejujurnya selama kuliah, aku tidak tahu aku akan menjadi apa kelak. Ya walaupun memang yang aku ambil adalah kuliah keguruan, otomatis tujuan utama pasti di sekolah-sekolah. Tak jarang, aku juga mengalar les private. Namun, ternyata tak semudah itu.

Aku lulus hanya mempunyai visi untuk mendaftar ke sekolah-sekolah dan menjadi guru di sana. Memang bisa mendaftar di lain bidangku, ya semacam pindah haluan. Tetapi aku belum mencobanya. Aku waktu itu hanya berfikir, ayo lulus, lulus dan segera lulus !
Aku tidak berfikir, apa yang akan aku lakukan setelah lulus.

Sampailah suatu ketika aku lulus kuliah dan mendapatkan gelar sarjana. aku pun bahagia karena sudah menyelesaikan tanggung jawabku pada orang tuaku. Senangnya duh bukan main. Tetapi, tanpa aku sadari aku terjerembab dalam lubang yang aku tidak tahu bagaimana untuk keluar.

Aku menjadi pengangguran. Sebulan, Dua bulan, tiga bulan dan entah sampai kapan. Semoga segera berakhir Juli 2017 ini (aamiin)  .  Pagi sampai siang di rumah dan  sore sampai malam memberi les anak-anak. Alhamdulilah nya si masih ada pemasukan jadi tidak bergantung dengan orang tua. Setidaknya aku bisa bertahan.

Namun, bulan demi bulan berganti aku mulai dilanda kecemasan. Apa yang perlu aku lakukan selanjutnya ? aku mungkin perlu mengikuti pelatihan di blki ? atau aku perlu mengikuti kursus untuk menambah keterampilanku ? ataukah aku perlu belajar untuk menjadi istri dan ibu rumah tangga kelak ? Ah semuanya membuatku pusing.

Tak jarang desakan tetangga dan orang tua yang membuatku lebih frustasi. Padahal kalau dipikir-pikir, gajiku lebih banyak dibandingkan teman-temanku di desa yang menjadi guru. Walaupun mereka memang punya jabatan "seorang guru" sedangkan aku "seorang tutor". Kira-kira beda nggak ya ? (hehe)

aku pun tetap menjalani hari-hariku dengan senang dan terus bersyukur. Hingga pada suatu ketika aku berpikir. Mungkinkah aku seperti ini karena dulu aku tidak punya pertimbangan ?
Bisa saja dulu waktu kuliah, aku membuat usaha sendiri. Menjajakan usaha itu dan tetap berkuliah. Nah setelah kuliah, kegiatan itu masih tetap bertahan dan aku tidak menjadi pengangguran.

Memang inilah ujian !
Dimana ujian membuat kita mau belajar !

Aku pun membuka-buka laptop menyusuri dunia maya dan berharap mendapatkan titik cerah dari kegalauanku. Setelah aku cari dan baca beberapa artikel, aku menemukan artikel mengenai dunia tulis menulis. Ada jasa yang bisa aku kerjakan, pikirku. Menjadi penulis artikel, copy writing, membuat desain atau membuat program.

But that is not easy ! 
aku yang dulunya mengambil SMK programmer nyatanya lupa dengan semua itu. Aku yang ada di dunia pendidikan tidak belajar tentang tulis menulis, akuntansi, ataupun hal lainnya. Yang aku pelajari hanya 1. Menyelesaikan semua tugasku dan segera lulus !

That is !
Oh God, I made big mistake !

Aku tidak punya keahlian itu meskipun aku suka menulis. Tapi ilmu-ilmu itu aaahhh sudahlah. Aku belum bisa menguasainya. Sekarang aku mencoba membuka memori, menceba mencari celah-celah kesempatan yang telah aku lewati. Lalu aku berusaha untuk bangkit ! Itu yang aku butuhkan !

Well, seandainya aku bisa mengulang waktu yang telah berjalan. Aku akan melakukan :
1. Selama kuliah, aku akan berbisnis.
Entah bisnis makanan atau bisnis di bidang lainnya. Pokoknya intinya berdagang. Seperti apa yang Rasulullah ajarkan.

2. Mencari partner  sebanyak-banyaknya.
Partner inilah yang nantinya akan membantu kita membuat jaringan-jaringan pertemanan yang baru sehingga usaha yang kita jalani menjadi banyak prospeknya.

3. Tekun mengikuti kursus
Entah itu kursus bahasa, menjahit atau memasak sekalipun perlu untuk diikuti. Daripada terus berkutat dengan tugas kuliah. Nyatanya yang dibutuhkan di dunia kerja bukan hanya kegiatan kuliah.

4. Berdoa  dan Usaha
Berdoa tanpa usaha itu nothing !. Usaha tanpa doa itu tak ada artinya.

5. Buang kata MALU dan urat MALU
Harus berani malu. Kalau bisa dibilang malu nggak papa daripada malu-maluin !
Jangan takut mencoba ketika kamu merasa harus melakukannya. Semua usaha pasti selalu ada kata malu. Entah malu positif atau negatif. Intinya buang GENGSI !

Inilah yang ingin aku kerjakan.
 

Ketika Cinta Menyapaku



Aku terdiam lirih
Rasa yang tak pernah kurasakan
Hadir dengan terbalut rasa rindu
Tanpa pernah aku meminta

Sentuhan-sentuhan kecil
Begitu terasa saat aku terpejam
Pikiran menerawang jauh dalam angan
Mengingat semua yang pernah terjalin

Ketika ingatan-ingatan itu datang
Rasa haru bercampur harap menghampiri
Tusukan demi tusukan seakan menerkam jantung
Sakit namun begitu sangat terasa
Entah kenapa itu terjadi

Oh hati
Jikalau itu adalah cinta
Mengapa rasanya begitu sakit?
Aku hanya ingin mengenang
Namun nyatanya kenangan lebih tajam
Dibandingkan sayatan pisau pada jemariku

Gaya Belajar Anak Auditori

Apakah kamu bisa membaca perasaan seseorang melalui nada suaranya ?
Apakah kamu lebih suka mendengarkan musik ?
Apakah kamu pandai bercerita dengan menggunakan nada suara berbeda?
Apakah kamu bisa mengingat nama orang ?
Jika KAMU berkata YA

PASTILAH KAMU SEORANG AUDITORI


Hai tipe auditori, 
Kalian tipe orang yang tidak akan betah lama-lama membaca sebuah tulisan apalagi tulisan saya ini karena saya akan menulis panjang x lebar dari A sampai Z. Jadi, jika kalian tidak suka berlama-lama membaca cuap-cuap saya ini, silahkan melihat videonya saja ya. Saya mencoba memahami kalian dengan menampilkan video atau suara-suara sesuai dengan tipe belajar kalian.




Beberapa teman atau anak-anak yang sering kali saya temui, saya cenderung bingung dengan belajar mereka yang berbeda-beda. Nah, kali ini saya akan membahas ciri-ciri orang auditory sehingga cara belajar auditory pun cenderung akan membentuk hoby bahkan pekerjaan kalian.
Ciri-ciri pembelajar Auditory :
1. Senang mendengarkan musik
    Orang auditory cenderung menyukai suara-suara atau musik. Walaupun suatu presentasi yang ditampilkan terlihat biasa saja namun jika diisi dengan background suara yang "wah" akan membuat orang auditory tertarik. Mereka cenderung memperhatikan jika ada suara yang menemani. Jadi jangan paksa mereka untuk melihat tanpa ada suara yang membuatnya tertarik. oke !

2. Mereka pandai sekali bercerita dan membuat lelucon
    Karena mereka menyukai musik dan suara-suara, ketika berbicara mereka pun secara tidak sengaja menggunakan nada-nada. Ada nada untuk memperjelas penekanan suatu kata atau bahkan kalimat. Jadi, tidak mengherankan jika orang tipe auditory ini sangat pintar bercerita. Kalian pasti heran jika melihat seseorang dengan mudahnya bercerita dan disukai oleh anak-anak. Yap, karena mereka memiliki kelebihan pada suaranya.

3. Dapat mengetahui perasaaan orang lain hanya dengan mendengar suaranya
     Seperti yang kita bahas sebelumnya, karena kepekaaan orang auditory tentang suara sangat tajam, mereka sudah pasti tahu apa yang orang itu rasakan hanya dengan mereka berbicara. Entah mereka menceritakan yang mereka alami atau tidak. Tetapi ia akan mengetahuinya. Jika memang kalian tipe orang auditory, maka pandai-pandailah menempatkan diri jika orang yang kalian ajak bicara sedang tidak pada mood yang baik ya.

4. Mereka tidak suka diberi instruksi secara tertulis
    Bagi auditory, sebagian tulisan itu menyenangkan jika mereka memang ingin membaca dan biasanya mereka membaca dengan nada suara yang keras. Tetapi bagaimana dengan perintah atau instruksi tertulis? Apakah ia akan memperhatikan ? kenyataaanya TIDAK!
Mereka tidak menyukai instruksi tertulis dan mereka akan meminta seseorang untuk menerangkan, membacakan atau menjelaskan instruksi tertulis itu. Karena baginya suara ketika orang menjelaskan jauh lebih mudah dipahami. Apakah itu pernah kalian alami ? Jika iya, kalian cenderung masuk tipe Auditory

5. Mudah mengingat Nama dibandingkan Wajah
    Hal ini berkebalikan dengan orang tipe Visual, orang tipe visual cenderung melupakan nama orang tersebut dibandingkan wajahnya. Tapi bagi orang auditory, mereka akan mudah mengingat nama orang melalui cara dia mengerjakan sesuatu dibandingkan dengan mengingat wajah.

6. Suka menirukan suara benda-benda
7. Sering berbicara dengan diri sendiri
8. Bercerita, Berdebat, berdiskusi, Bernyanyi sangat mereka sukai

Nah itulah beberapa ciri orang auditory. Apakah kalian termasuk tipe ini ? Hanya kalian yang bisa menjawabnya.


Sekarang kita akan membahas, kira-kira pekerjaan apakah yang cocok dengan orang auditory ini ?
1. Penyair
2. Pendongeng Cerita
3. Penyanyi
4. Pemusik/ Pemain Band
5. Sejarawan
6. Pencipta Lagu
7. Penyiar Radio
8. Guru Musik
9. Psikolog
10. Dubber/ Pengisi Suara

Beberapa pekerjaan itulah yang dapat saya temukan untuk orang-orang tipe auditory. Mungkin masih banyak lagi pekerjaan yang perlu untuk digali. Kalian bisa mencari tahu sendiri sesuai dengan kesukaan dan hoby kalian.

Ingat ya, jangan pernah memaksakan seseorang untuk mengikuti cara belajar atau pola pikir kita. Karena orang memiliki tipe belajar yang berbeda-beda. Yuk, cinta damai tak perlu berdebat hehe.
Semoga tulisan kali ini bermanfaat.
Matur Nuwun.

-Viana Dew-

Gaya Belajar Anak Visual

AM I A VISUAL LEARNER ?
Apakah saya seorang pembelajaran visual ?


Saya suka dengan warna-warna.
Saya senang dengan simbol-simbol yang saya lihat.
Saya bisa berimajinasi di pikiran saya. 
Saya menyukai pemandangan. 
Saya selalu mengingat apa yang saya baca.
Saya mudah mengingat nama. 


Saya sulit membaca buku jika berisi tulisan semua.
Saya sulit mengingat wajah seseorang.
Saya sulit mengingat apa yang saya dengarkan.
Saya tidak menyukai banyak tulisan. 
Saya tidak menyukai sesuatu yang berantakan. 


Well, itulah beberapa karakteristik seorang Visual
mungkinkah anda juga termasuk di dalamnya ?
Kita simak video di bawah ini agar lebih jelas




Ada berbagai macam pekerjaan untuk seorang visual learner. Beberapa pekerjaan yang bisa saya temui, diantaranya :
1. Pelukis
2. Seniman
3. Arsitek
4. Guru
5. Dokter
6. Pengarang
7. Desainer
8. Desain Grafis
9. Penulis buku cerita
10. Pembuat komik
11. dan masih banyak lagi

Apabila kalian termasuk dalam seorang visual, kalian perlu menggali lebih dalam lagi kemampuan kalian. Bisa jadi melalui kemampuan kalian yang kalian asah hingga menjadi hoby dapat membentuk kalian untuk mendapatkan cita-cita yang kalian inginkan. Karena banyak orang yang mendapatkan pekerjaan melalui hoby yang mereka tekuni. So, tunggu apa lagi. Nikmati pola belajarmu dan temukan jati dirimu. 


Jangan meminta seseorang untuk menjadi apa yang kalian inginkan. Karena tiap orang memiliki pola belajar dan pendapat yang berbeda-beda. Jadi nikmati semuanya. Okey!

Semoga Bermanfaat. Matur Nuwun.

-Viana Dew-

Gaya Belajar Anak Kinestetik

Hai semua :) 
Kali ini saya akan mencoba membahasa mengenai gaya belajar Kinestetik. 
Pola belajar kinestetik mulai membuat saya tertarik ketika saya masih sekolah menengah atas (SMP). Saat itu guru saya menjelasakan pelajaran IPS terutama Geografi mengenai bencana alam. Seperti biasa, IPS bagi sebagian orang cenderung menyebalkan bahkan membuat jenuh. Namun, bagi guru saya hal itu bisa diatasi dengan cara mengajarnya yang khas, yakni dengan gerakan-gerakan menyerupai terjadinya sesuatu. Jadi, menerangkan tidak hanya ceramah tetapi dengan gerakan-gerakan tertentu yang memiliki arti. Saat itu saya sangat tertarik dengan pelajaran IPS begitu pula teman-teman saya. 

Nah, ketika saya belajar mengenai pola belajar saat di kampus. Saya mengingat itu kembali. Ternyata memang pola belajar anak berbeda-beda. Tetapi, sangat disayangkan jika orang tua tidak mengetahui pola belajar masing-masing anak. Alhasil, pola belajar yang pas untuk satu anak, digunakan untuk semua anak. Jadinya jangan ditanya. Anak itu tidak akan pandai, bahkan cenderung menjadi buruk. 


GAYA BELAJAR KINESTETIK

Anak belajar dari dia memperagakan/praktik !

Anak belajar dari dia mengikuti !

Anak tidak akan diam, sebelum dia mencoba !

Anak cenderung aktif !

Anak cenderung menyukai permainan fisik !

Jangan berharap anak-anak kinestetik bisa duduk diam berlama-lama untuk memperhatikan anda berbicara. Karena mereka tidak akan tahan. 

Perhatikan video di bawah ini !






Bagaimanakah anak kinestetik belajar ?
1. Melalui pengamatan dan pendengaran
    Anak-anak kinestetik akan belajar melalui pengamatan indra penglihatan dan pendengaran mereka. Mereka tidak terlalu suka percakapan bertele-tele, mereka akan mendengarkan dan mengamati. Setelah mengamati dan menyimak  dengan detail, mereka akan memperagakan dari apa yang mereka simak. 

2. Melalui gerakan
    Seorang kinestetik, tidak akan percaya akan apa yang dikatakan oleh orang lain jika ia tidak melakukannya sendiri atau merasakan sendiri apa yang ia rasakan. Seperti halnya menendang bola. Bola ditendang bisa dengan tenaga lemah ataupun kuat. Nah hasilnya, anak kinestetik akan paham ketika ia mencoba bukan dari kata-kata orang lain. 

3. Melalui konsep
    Konsep disini adalah konsep yang mudah dipahami. Seperti duduk di kursi. Anak kinestetik akan memahami semua benda yang digunakan untuk duduk itu kursi jadi sebagai orang tua jangan duduk di sembarang tempat, seperti meja. Karena anak kinestetik akan mengikutinya, hehe. 

4. Melalui eksperimen/percobaan sendiri
   Banyak ilmuan yang dihasilkan dari pola belajar kinestetik. Pola pemikirannya yang tidak gampang percaya dengan orang lain akan membuat mereka untuk mencoba dan mencoba. Menggali apa yang ingin mereka lakukan dan kerjakan. Jika anak kinestetik memiliki sepeda yang rusak, maka jangan heran jika tiba-tiba ia mengotak-atik sepedanya kemudian mencari tahu kenapa sepeda itu tidak bisa berjalan. Seiring dia mengotak-atik, lambat laun dia akan tahu cara memperbaiki sepedanya tanpa harus bertanya kepada orang tuanya atau ahli.  

Itulah beberapa hal yang membuat anak kinestetik belajar. Mereka tidak akan sungkan bertanya to the point karena mereka tidak suka bertele-tele. Inilah contoh pekerjaan yang cocok untuk orang-orang kinestetik:
1. Atletik
2. Olahragawan
3. Mekanik
4. Arsitek
5. Penari
6. Chef
7. Pelatih
8. Aktor
9. dan masih banyak lagi

Beberapa pekerjaan itulah yang dapat saya temukan untuk orang-orang tipe kinestetik Mungkin masih banyak lagi pekerjaan yang perlu untuk digali. Kalian bisa mencari tahu sendiri sesuai dengan kesukaan dan hoby kalian.
Ingat ya, jangan pernah memaksakan seseorang untuk mengikuti cara belajar atau pola pikir kita. Karena orang memiliki tipe belajar yang berbeda-beda. Yuk, cinta damai tak perlu berdebat hehe.

Semoga tulisan kali ini bermanfaat.

Matur Nuwun.
-Viana Dew-