Pintu Peraduan
Hari beradu dalam
kepingan waktu
Malam yang gelap
terkadang menyisakan cahaya tersembunyi
Senyum simpul selalu
menghiasi diri
Walau terkadang
pahit kehidupan jahiliah masih membayangi
Aku tak pernah tahu
Kapan cahaya itu hadir dan
menerangiku
Menuntun perlahan langkah kaki yang
penuh dosa
Membasuh setiap kepingan dosa dengan
tetes air nan suci
Malam-malam panjang
Tak kuasa diri ini
lelah dalam peraduan
Hanya ada rintihan
taubat berbaur air mata
Selalu menemani
dalam buih-buih lantunan doa
Masihkah diri ini bermakna ?
Masihkan ada tempat untukku kembali
?
Yang kutahu
Pintu itu selalu
terbuka
Untuk tamu yang
ingin berkunjung
0 komentar: