darah "muncrat" bagai air mancur
cuap-cuap kebisingan melanda negeriku
balas berbalas, tuntut menuntut
terkadang carut maut kata-kata tertumpah
tak terelakkan bagaikan tsunami membanjiri
satu kata bak senapan
membunuh semua raga yang mengatas namakan keyakinan
darah-darah yang "muncrat" bagai air mancur
tak bisa berhenti untuk meluap
kesakitan yang tertancap
seolah menjadi luka menganga
berbondong-bondong orang berlari
menyelamatkan diri dari kepungan
atau seolah ingin menghantam
pada jiwa yang melatukkan senapan
oh
ketika mata maaf tak dapat lagi diterima
ketika mulut seolah menjadi pisau
dan ketika hati tak lagi merasa
disitulah, kutemukan luka menganga
mungkin saja tertera "dendam"
yang hadir di muka
0 komentar: