Mengatasnamakan Hidup Untuk Memanipulasi Hidup

17.23 Viana Dew 0 Comments




   Hidup. Ah tak habis-habisnya membicarakan tentangmu. Banyak hilir mudik orang mengatasnamakan hidup untuk memanipulasi hidup. Membicarakan cara untuk tetap hidup tetapi diri bagaikan tak hidup. Hidup macam apa yang sesungguhnya sedang dicari? 

terkadang kita sibuk memikirkan "apa" dan "bagaimana" . Tetapi tidak pernah bertanya "mengapa". Seperti halnya :  
apa yang bisa membuatku kaya ? 
bagaimana cara membuatku kaya?
Selalu saja pertanyaan itu yang terlontar di benak dan pikiran kita. Seolah-olah kekayaan itu bak harta karun yang harus kita miliki sehingga kita melakukan apa saja untuk kekayaan itu. Banyak cara yang membuat kaya, silahkan pilih dengan cara halal ataukah haram. Dengan cara sendiri atau cara yang memanusiakan manusia. Ah banyak cara untuk itu. Tinggal bagaimana kita mencari dan mendapatkan. 

Ada yang bekerja tak kenal lelah, pagi, siang dan sore bahkan hingga malam tetap bekerja. Ada juga yang hanya diam di depan komputer tetapi uang tetap mengalir. Ada juga yang menjadi pembohong, rentenir bahkan menjual diri untuk harga yang menggiurkan. Ah banyak cara membuat kaya. 


Bak kacang yang lupa pada kulitnya, kekayaan bukan hanya sifat melainkan juga kata kerja dan benda. Tergantung bagaimana kita menempatkan. Hingga aku berpikir, banyak orang menginginkan hidup kaya tetapi tidak tahu mengapa mereka ingin kaya. Kenapa mereka ingin kaya. Kita tidak tahu. Kita lebih sering ingin memiliki semuanya tetapi tidak mau kehilangan semuanya. Padahal kekayaan tidak dibawa mati. Ah... terlalu dalam makna ini !!!


Biarkan diri mencari kekayaan, kesana kemari tanpa tujuan. Tanpa adanya pondasi niatan, mengapa ingin kaya. Biarlah ! Biarlah ! Biarlah !. 

Aku tidak peduli yang penting aku kaya. Semua keinginanku terkabul. Aku bisa menikmati hidup ini dengan semua kekayaan harta yang aku miliki. Iya. Aku pasti bahagia mendapatkan semua itu. 

Tanpa aku sadari, aku terus mencari dan mencari. Tanpa pernah aku menyaring apa saja yang aku cari. Apa saja yang aku lakukan untuk mendapatkan semua itu. Tiba-tiba batinku menjerit. Ruang di hatiku kosong, kosong dan kosong. Tak lagi penuh dengan untaian kata dan siraman. Kosong tak berarti. Aku seperti mayat hidup. Memang ragaku hidup, tetapi jiwa ini mati. Tak pernah kusirami bahkan terkadang seringkali kuacuhkan ketika jiwaku meronta-ronta ingin berteriak. Tak sesuai dengan apa yang aku lakukan. Ah Shitttt !!!! 

Merenung dan merenung. Aku seolah disadarkan pada realita. Kehidupan memang menawarkan manipulasi. Dimana diri berbohong dengan diri. Tak pernah sesuai dengan nurani. Ego yang menjadi tumpuan berdiri. Padahal hati yang bersih dan suci.

Mengapa orang ingin kaya ? Tanyakan pada hati kecil kita. Apa kita butuh kekayaan itu ? Hingga tak kita dengarkan bahwa diri kita tidak butuh kekayaan yang memanipulasi kehidupan. Hidup yang sejatinya berjalan beriringan antara hati dan nurani, jiwa dan raga, fisik dan batin, sekarang hanyalah raga dan fisik yang dibahagiakan. Raga yang bersolek padahal raga yang nantinya akan menua. Tetapi jiwa setua apapun ia, ia yang lebih merasakan apa itu bahagia dan apa itu hidup. Karena hidup bukan untuk memanipulasi kehidupan. 



Semburat mega di ruang hati
salam lembayung senja
viana_dew  


You Might Also Like

0 komentar: